RSS

Kamis, 01 Januari 2015

JURUSAN ILMU PERPUSTAKAAN DAN INFORMASI









Terkadang berbicara apa itu Ilmu Perpustakaan dan Informasi.!!!!

 Yahh…..Emang ada ya jurusan perpustakaan?????? Yahh sebagian yang tidak tau terdengar aneh ya ditelinga mereka. Dan beranggapan untuk bekerja diperpustakaan kan bisa dari tamatan SMA… gak usah lagi deh untuk harus sarjana… kan Cuma nyusun buku kerjaannnya.!! Dan terbayang sebuah ruangan berisi penuh buku dan sepi didalam Perpustakaan..




Padahal sebenarnya bekerja diperpustakaan itu tidak hanya menyusun buku. Banyak yang dipelajari dalam jurusan ilmu perpustakaan. Dan terkadang orang hanya bisa meremehkan saja. Dan walaupun orang beranggapan hanya menyusun buku, tetapi proses untuk menyusun buku bukanlah hal yang mudah. Tetapi kita juga harus menggunakan ilmu katalogalisasi dan klasifikasi. Bukan hanya asal menyusun buku. 




Apa itu Ilmu Perpustakaan dan Informasi?

Saat mendengar ilmu perpustakaan pasti dalam pikiran kita terbayang sebuah ruangan berisi penuh buku dan sepi. Tapi bayangan itu pasti akan berubah ketika kita tahu apa saja yang kita pelajari disini. Materi yang dipelajari di Ilmu Perpustakaan adalah  ilmu manajemen, teknologi informasi, komunikasi, metadata,  pendidikan dan ilmu-ilmu lain yang berhubungan dengan penataan koleksi, peng-organisasian, pelestarian, dan penyebarluasan sumber informasi.





 Prospek Kerja Bagi Lulusan Ilmu Perpustakaan dan Informasi.


1.      Prospek kerja bagi lulusan ilmu perpustakaan sebenarnya sangat baik untuk kedepannya, selain menjadi tenaga profesional pengelola perpustakaan atau yang biasa disebut Pustakawan, bisa juga menjadi arsiparis karena adanya mata kuliah tentang kearsipan, juragan percetakan karena sudah mempelajari tentang terbitan buku, bisa bekerja sebagai programer, web designer ataupun pengelola database. nah ini pasti membuat banyak orang bertanya-tanya kenapa bisa bekerja sebagai programer. jawabannya karena lulusan jurusan ilmu perpustakaan juga dibekali ilmu-ilmu tentang pengelolaan teknologi informasi. Tidak hanya itu lulusan ilmu perpustakaan juga dapat bekerja sebagai sekretaris, indexer yang dapat bekerja di perusahaan-perusahaan yang pastinya mempunyai dokumen yang perlu diorganisasi dengan baik. Selanjutnya lulusan ilmu perpustakaan juga dapat bekerja di instansi rumah sakit bahkan Bank yang juga mempunyai dokumen yang harus diorganisasi dengan baik oleh lulusan ilmu perpustakaan yang baru saya ketahui kebenarannya setelah saya kuliah di jurusan ilmu perpustakaan.

J2. Jadi lulusan Ilmu Perpustakaan dan Informasi nggak usah takut nganggur. Jangankan nganggur, belum lulus saja sudah banyak tawaran untuk kerja disana-sini. Banyak sekali bidang-bidang keahlian yang nantinya akan kita kuasai ketika lulus dari jurusan ini. Maka dari itu prospek kerja lulusan Jurusan ini sangat beragam dan banyak dibutuhkan di instansi pemerintah, swasta tingkat nasional dan internasional, dan jika kemampuan bahasa asing cukup baik, bisa mendapat kesempatan untuk bekerja di perusahaan asing dalam negeri maupun luar negeri. Jadi PNS-pun juga oke banget, karena lulusan jurusan ilmu perpustakaan adalah salah satu lulusan yang paling dimanja di instansi pemerintah, selain mendapat kemungkinan untuk disekolahkan kembali (S2 di dalam atau luar negeri), dan yang terakhir Pustakawan mendapat intensif tunjangan kelangkaan profesi.

Adapun Universitas Yang Ada Jurusan Ilmu Perpustakaan dan Informasi di Indonesia:



1. Universitas Gajah Mada, Yogyakarta

2. Universitas Indonesia, Jakarta

3. Universitas Diponegoro, Semarang

4. Universitas Airlangga, Surabaya

5. Universitas Sebelas Maret, Surakarta

6. Universitas Padjajaran, Bandung

7 Universitas Pendidikan Indonesia, Jakarta

8.  Universitas Brawijaya, Malang

9. Universitas Sumatera Utara, Medan

10.  Universitas Lampung, Lampung

11.  Universitas Negeri Malang, Malang

12.  Universitas Bengkulu, Bengkulu

13.  Universitas Hasanuddin, Makasar

14.  UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta

15.  UIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta

16.  UIN Alauddin, Makasar

17.  UIN Raden Fatah Palembang

18.  IAIN Imam Bonjol, Padang

19.  IAIN Ar-Raniry, Aceh

20.  IAIN Jambi

21.  Universitas Wijaya Kusuma, Surabaya

22.  Universitas Sam Ratulangi, Manado

23.  Universitas Muhammadiyah Mataram

24.  Universitas Halu Oleo, Kendari

25.  Universitas Islam Nusantara Bandung

26.  Universitas Cendrawasih, Jayapura

27.  Universitas Yarsi Jakarta





Jadi Alasan saya untuk mengambil Jurusan Ilmu Perpustakaan itu yang sebenarnya bukan pilihan saya juga, dan tidak ada niat untuk memasuki Ilmu Perpustakaan. Tetapi mungkin inilah jalannya untuk saya kedepannya. Karena didukung juga oleh ibu saya untuk menjadi seorang Pustakawan. Dan setelah saya menjalani kuliah di Ilmu Perpustakaan itu menyenangkan ya. Karena tidak hanya belajar tentang ilmu perpustakaan tetapi juga diajari tentang Teknologi Informasinya.  kemudian saya bercita-cita nantinya jika jadi Pustakawan akan mengubah pemikiran orang-orang tentang perpustakaan yang hanya mengatakan hanya menyusun buku. Yang selanjutnya memberikan Pelayanan yang prima kepada pengguna dan menciptakan perpustakaan yang menyenangkan.

Kuliah Ilmu perpustakaan  tidak semata-mata mempelajari buku. Disini kita didesain untuk menjadi seorang yang mampu mengelola informasi, baik informasi cetak maupun noncetak dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi. Ilmu perpustakaan bertujuan untuk mempersiapkan tenaga ahli perpustakaan dan informasi yang siap memenuhi tuntutan dunia kerja serta mampu bertindak sebagai manajer untuk mengelola perpustakan, pusat informasi, pusat dokumentasi dan depo arsip dengan konsep manajemen modern. Untuk itu banyak yang dipelajari di ilmu perpustakaan baik yang bersifat teknis maupun yang pengembangan dari ilmu perpustakaan. Mata kuliah jurusan ilmu perpustakaan antara lain:


     1.      Pengantar Ilmu Perpustakaan

     2.      Pengantar Ilmu Informasi dan Dokumentasi

     3.      Komunikasi dalam Bidang Informasi
    4.      Dasar-dasar Katalogisasi dan Klasifikasi
    5.      Pengantar Ilmu Kearsipan
   6.      Aplikasi Teknologi Informasi
   7.      Manajemen Perpustakaan
  8.      Pelestarian Koleksi Perpustakaan
  9.      Rujukan Umum dan Khusus
  10.  Aspek Hukum dalam Informasi
  11.  Kepustakawanan
  12.  Penerbitan Grafis dan Elektronik
  13.  Pendidikan Pemakai
   14.  Sumber Informasi dan Sarana Bibliografi
   15.  Pengatalogan Buku dan Pengatalogan non buku.
    16.  Sarana Penelusuran Informasi
   17.  Administrasi Arsip
   18.  Pengelolaan Perpustakaan Umum dan Khusus
    19.  PengelolaanPerpustakaan Lembaga Pendidikan
           20.Metodologi Penelitian Perpustakaan



1



 Hanya beberapa yang saya tulis mata kuliah ilmu Perpustakaan mungkin masih ada yang lain. Tetapi setiap Jurusan Ilmu Perpustakaan Pasti mempelajari mata kuliah tersebut. Walaupun ada yang berbeda.

Jadi gak usah bingung memilih Ilmu Perpustakaan dan Informasi. Karena justru lulusan dari jurusan ini berpotensi menjanjikan prospek masa depan yang cerah dalam dunia kerja nantinya, Karena setiap banyak dibutuhkan di instansi pemerintah ataupun swasta . Kuliah aja nantinya di Jurusan ILMU PERPUSTAKAAN DAN INFORMASI. Yang mana Jurusan Ilmu Perpustakaan sudah banyak di Universitas Diindonesia.






Jumat, 28 November 2014


PENGEMASAN INFORMASI
 (INFORMATION REPACKAGING)

            Berbicara tentang pengemasan Informasi atau kemas ulang Informasi banyak sekali berbagai pendapat yang mengemukakan apa itu pengemasan informasi?? Asal muasal konsep kemas ulang informasi itu tidak jelas, demikian menurut Christine Stilwell (2000) dalam ulasan literaturnya. Dia menemukan konsep dan istilah kemas ulang (repackaging) ini didiskusikan pada tahun 1981 dalam terbitan karya Saracevic dan Wood berjudul Consolidation of information: a handbook on evaluation, restructuring and repackaging of scientific and technical information. Pada tahun 1984 sebuah buku tentang informasi komunitas  berjudul The basics of information work Alan Bunch (1984:25),  dalam menggambarkan pendekatan mandiri, menekankan bahwa pelayanan informasi memilih bahan yang tepat, memproses kembali informasi dalam suatu bentuk yang dapat langsung dipahami, mengemas informasi, dan menyusun semua  bahan-bahan ini agar sesuai, oleh karenanya  menggabungkan  konsep penting termasuk dalam pengertian kemas ulang , yakni memproses kembali dan mengemasnya.
Kemas ulang informasi bisa mencakup pekerjaan penerjemahan, dan penyuntingan. Tentu saja hal ini memerlukan proses sistematis untuk memberikan nilai tambah pelayanan informasi. Komponen-komponen penting lainnyaya termasuk analisis, sintesis, penyuntingan, penerjemahan, dan transmisi format media dan simbol. Sudah barang tentu, kebutuhan informasi pengguna target, kesahihan, kelengkapan, serta mudah dan nyaman digunakan patut menjadi pertimbangan.
Dan mengapa sangat diperlukan pengemasan informasi itu sendiri dalam perpustakaan???
Alasan para pustakawan melakukan pekerjaan kemas ulang informasi antara lain pertama untuk menyesuaikan informasi yang tersedia dengan kebutuhan pemustaka. Informasi yang tersedia di perpustakaan dalam berbagai format dan subjek berlimpah, demikian pula informasi yang dapat diakses pustakawan diluar tempat kerja mereka. Sementara pemustaka memerlukan informasi spesifik, misalnya pencapaian riset teknologi nano di Indonesia. Dalam kasus ini, pustakawan mengemas ulang laporan penelitian tentang Teknologi Nano dalam ulasan literatur, sehingga pemustaka bisa mamanfaatkan informasi itu secara efektif.  Kedua adalah untuk mempermudah penyebaran, pengelolaan, dan untuk komunikasi.  Informasi yang sudah berubah format digital akan lebih mudah dan cepat disebar luaskan secara online, pengelolaan informasi yang telah terkemaspun bisa lebhi mudah dikelola dengan mengelompokkannya berbasis subjek, dan dikomunikasikan dengan pemustaka melalui berbagai channel.
Adapun Jenis-jenis Kemasan Informasi

Kemasan informasi dibuat sesuai dengan  kebutuhan informasi bagi pemakai. Berdasarkan jenisnya,  kemasan informasi dibedakan menjadi:
1.      Berbagai publikasi, seperti: Brosur, Newsletter, Majalah Kesiagaan Informasi, Majalah Abstrak dan Indeks, Bibliografi, Karangan Baru, Presentasi Lisan, disajikan dalam web, Tinjauan Perkembangan Baru, Tinjauan Literatur, Monografi, Prosiding Konferensi, Laporan Teknis, Laporan Bisnis atau Laporan Manajemen, Buku Panduan, Direktori, Katalog, Majalah Primer
2.      Media dengar pandang.
3.      Kemas ulang dalam bentuk Pangkalan data bibliografi, atau lainnya dalam media CD-ROM, WEBSITE.
Dalam kehidupan sehari-hari saat ini, kemas ulang informasi menjadi kegiatan penting, karena jutaan informasi diproduksi manusia setiap menit dengan kemajuan teknologi komputer dan telekomunikasi, bahkan dengan kemas ulang informasi para pemustaka mendapat kemudahan untuk lebih memahami informasi yang melimpah itu. Dengan contoh karya Yaniarsih (2009), secara lebih rinci kemas ulang informasi  mempunyai fungsi sebagai:
1.      Sarana pendokumentasian informasi.
Produk kemas ulang informasi berfungsi sebagai sarana pendokumentasian dari sebuah dari gagasan atau peristiwa. Misalnya sebuah leaflet tentang pohon industri teknologi nano, menunjukkan bahwa berapa oartikel nano zinc, alumina, ziolit menjadi bahan katalis yang sedang dikembangkan di Indonesia.
2.      Sarana untuk memilih informasi yang bermanfaat bagi pemustaka secara sistematis
Secara runtun pembaca brosur teknologi nano dapat melihat nomor sitasi untuk mendapatan artikel yang disitir. Pembaca juga bisa menggali lebih dalam dari kata kunci yang ditemukan dalam pohon industri itu.
3.      Sarana penyajian dan transfer informasi yang lebih luas.
Penyajian dan transfer informasi melalui produk kemas ulang informasi akan lebih luas jangkauannya jika diterbitkan secara elektronik dan memanfaatkan jaringan Internet.
4.      Alat terjemahan.
Bagi pembaca yang tidak mengetahui bahasa asal informasi bisa melihat produk kemas ulang sebagai alat penerjemah, hanya saja pembaca tidak bisa  mengetahui informasi lebih dalam dan rinci.
5.      Peluang untuk menerapkan hasil penelitian.
Hasil-hasil penelitian teknologi nano tentang semen gigi, material untuk implantasi bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
6.      Sarana penyajian informasi relevan secara langsung.
Informasi dalam subjek spesifik yang dikumpulkan dikemas menjadi suatu bentuk baru yang lebih menarik, tentu saja pustakawan menyebutkan sumber-sumber informasi yang digunakannya dalam produk kemas ulang itu, menurut sistem pendokumentasian yang dianut.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwasanya pengemasan informasi yaitu salah satu kegiatan jasa informasi  yang dimulai dari menyeleksi berbagai informasi dari sumber yang berbeda, mendata informasi yang relevan, menganalisis, dan menyajikan informasi yang sesuai dengan kebutuhan pemakai dalam bebagai bentuk yang menarik. Informasi yang dikemas kembali akan memberi kemudahan dalam penyebaran informasi dan temu kembali informasi.